Peringatan Hari Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) adalah momentum bagi semua organisasi yang peduli dengan TPPO untuk menyuarakan Anti Perdagangan Orang di seluruh dunia. Moment ini juga di manfaatkan oleh KITA Institute Wonosobo dimana KITA Institute memperingati Hari Anti TPPO ini dengan mengadakan Webinar dengan Judul “ Janji Rapuh dibalik Pintu Migrasi” serta launching Desa Anti Tindak Pidana perdagangan Orang (TPPO) secara Virtual, pada hari jumat, 30 Juli 2021. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 60 peserta, perwakilan dari Gugus Tugas TPPO Kabupaten Wonosobo, Camat Garung, Forum Madani Wonosobo, Kaukus Lingkungan, Guru BK SMP di Kabupaten Wonosob, Perwakilan Kepala Desa, aktivis PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat) di 8 Desa, serta masyarakat Desa dampingan KITA Institute. Kegiatan yang bekerjasama dengan Serasi Wonosobo ini, mengahadirkan 3 Narasumber yaitu Ibu Erna Yuniawati dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Wonosobo, Karsiwen selaku Ketua Kabar Bumi serta Sringatin ketua JBMI Hongkong.
Acara dimulai dengan sambutan oleh Agus Supriyadi selaku Dewan pengawas Serasi. Agus mengatakan bahwa migrasi merupakan salah satu faktor terjadinya perdagangan Orang , apalagi jika masyarakat tidak mengetahui tentang bagaimana migrasi yang aman. Selanjutnya Eka Munfarida Irfiani selaku Direktur KITA Institute bercertia tentang bagaimana KITA Institute melakukan pendampingan di Desa Jengkol sebagai Desa Anti Perdagangan Orang. Peringatan Hari Anti TPPO ini juga dimanfaatkan oleh KITA Institute untuk membangun jejaring. “ KITA Institute telah melakukan Pendampingan di Desa Jengkol, Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo sejak tahun 2017 melalui Literasi Anak “ Rumah Baca KITA”, Moment ini juga kita manfaatkan untuk membangun jaringan lebih luas, terutama kita ingin mengenalkan masyarakat Desa Jengkol kepada komunitas lain yang juga peduli dengan Anti TPPO ini sehingga mereka bisa saling bertukar informasi serta pengetahuan dan bekerjasama”. “ Tahun ini kita juga mulai bekerjasama dengan DPPKBPPPA Kabupaten Wonosobo dalam upaya pencegahan TPPO di Desa Jengkol, sehingga lebih banyak Masyarakat yang dapat kita libatkan dalam upaya pencegahan TPPO ini” pungkasnya.
Setelah acara Webinar selesai, dilanjutkan dengan pembacaan Maklumat Desa Jengkol sebagai Desa Anti TPPO oleh Bapak Asro selaku Kepala Desa Jengkol. Maklumat berisikan tentang komitmen Desa Jengkol untuk mencegah terjadinya TPPO melalui kebijakan peraturan desa, pendataan, peningkatan pengetahuan dan kapasitas masyarakat serta jaminan aksesbilitas bagi keluarga khususnya perempuan dan anak untuk mendapatkan perlindungan, pendidikan, pelatihan, peningkatan keterampilan dan pelayanan sosial sebagai upaya mewujudkan Desa jengkol sebagai Desa Anti Perdagangan Orang. Selanjutnya acara ditutup dengan pengumuman lmba poster tingkat SMP se kabupaten Wonosobo yang telah dilaksanaka sejak awal bulan juli lalu.